Jakarta, pantiasuhan-hidayah.org – Salah satu amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW pada bulan Muharram adalah puasa Asyura.
Puasa ini dikerjakan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Menurut kalender Masehi, puasa 10 Muharram 2023 jatuh pada tanggal berapa?
Landasan amalan sunnah ini didasarkan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafshah bin Umar bin Khattab RA. Puasa Asyura bahkan disebut sebagai amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW,
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Zulhijah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Ahmad dan An Nasa’i)
Selain itu, Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan puasa di bulan Muharram dalam salah satu hadits bersanad shahih. Berikut bunyi haditsnya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” أفضل الصيام بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ “.
Artinya: Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain dari kitab al-Musnad juga dijelaskan, orang yang berpuasa di bulan Muharram dapat diterima tobatnya oleh Allah SWT. Hadits ini dijelaskan oleh Ali bin Abi Thalib yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
ان كنت صائما شهرا بعد رمضان فصم المحرّم فإنه شهر الله، وفيه يوم تاب الله فيه على قوم ويتوب على آخرين
Artinya: “Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertobat, Allah juga menerima tobat kaum yang lain.” (HR Tirmidzi)
Puasa 10 Muharram 2023 Jatuh pada Tanggal Berapa?
Untuk mengetahui jadwal puasa 10 Muharram 2023, perlu adanya konversi dari kalender Hijriah ke Masehi. Bila merujuk pada Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1445 H yang bertepatan dengan Rabu, 19 Juli 2023, maka puasa 10 Muharram 2023 akan jatuh pada Jumat, 28 Juli 2023 mendatang.
Hari Asyura adalah salah satu hari di bulan Muharram yang dimuliakan. Islam melakukan penghormatan berupa puasa sunnah pada hari itu atas kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa AS
Keterangan ini didasarkan dari hadits yang menceritakan saat Rasulullah SAW tiba di Madinah. Beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura.
Rasulullah SAW bertanya, “Hari apa ini?”
Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.”
Akhirnya, Rasulullah SAW bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa daripada kalian.” Kemudian, Rasulullah SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa.” (HR Muslim)
Sebab itu, Rasulullah SAW sempat menyuruh umat Islam untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun lambat laun, keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum menjalankan puasa Asyura pun bergeser menjadi sunnah.
Salah satu keutamaannya yang disebut dalam hadits Rasulullah SAW adalah dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ‘Asyura? Beliau menjawab, “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim)
Niat puasa Asyura dibaca sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Lillahi ta’ala.”
Tata cara dari berpuasa Asyura ini sama dengan puasa sunnah lainnya. Dikutip dari buku Jamuan Ramadhan karya MA Fadlan Fatazka, niat puasa sudah bisa dilakukan beberapa waktu sebelum puasa itu berlangsung, yaitu boleh di malam hari. Paling kurang sebelum masuk waktu Subuh. Artinya, waktu untuk membaca niat dimulai dari masuk waktu Magrib hingga sebelum terbit fajar.
Komentar Terbaru